Profil Tumor Bibir di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Sanglah Denpasar

I G.A.A Ratna Medikawati, Yenny Ayuningtyas Hadinata, I G N Darmaputra, Made Wardhana
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FK Unud/Rumah Sakit Sanglah Denpasar

ABSTRAK
Latar belakang: Berbagai macam tumor dapat terjadi di bibir, dari yang bersifat jinak sampai keganasan. Tumor jinak  yang dapat terjadi di bibir antara lain: nevus, aktinik cheilitis, leukoplakia, dan granuloma, sedangkan 90% penyebab keganasan yang terjadi di  bibir adalah squamous cell carcinoma. Pencegahan dan deteksi awal adalah upaya untuk menurunkan insiden, dan meningkatkan angka harapan hidup pada pasien.
Tujuan: Mengetahui karakteristik tumor di bibir.
Metode: Penelitian retrospektif di RSUP Sanglah Denpasar selama 3 tahun (2009-2011).
Hasil:Ditemukan 32 kasus tumor pada bibir dari 6157 pasien baru yang berobat ke bagian kulit dan kelamin, Jenis tumor yang terjadi yaitu nevus sebanyak 13 penderita (40,6%), granuloma sebanyak 8 penderita (25%), mukocele sebanyak 8 penderita (25%) dan leukoplakia sebanyak 3 penderita (9,3%). Terbanyak ditemukan pada kelompok umur 41-60tahun (59,3%), Pria lebih banyak daripada wanita yaitu 65,6%. Lokasi tersering ditemukan pada mukosa bibir bawah yaitu 34,3% dan bedah listrik merupakan terapi yang paling sering dilakukan(43,7%%).
Simpulan: Selama periode 3 tahun, terdapat 32 kasus tumor pada bibir yang terdiri dari nevus, granuloma,leukoplakia dan mukocele. Lebih banyak terjadi pada laki-laki dan sebagian besar mengenai kelompok umur 41-60 tahun. Penatalaksanaan untuk tumor ini adalah bedah listrik, eksisi dan flap.
Kata kunci : tumor bibir, penelitian retrospektif, karakteristik

Lips Tumor Profile at Dermatology and Venereology Department
Sanglah Hospital Denpasar
I G A A Ratna Medikawati, Yenny Ayuningtyas Hadinata, I G N Darmaputra,Made Wardhana
Department of Dermatology and Venereology, Udayana Medical Faculty/Sanglah Hospital, Denpasar

ABSTRACT
Background: Many kinds of tumor occured on lips, from benign to malignancy. Benign tumors on lips such as: naevi, actinic cheilitis, leukoplakia, and granuloma, while ninety percent of lip malignancies are squamous cell carcinomas. Prevention and early detection are the key to decrease insidence and increase survival rate patients.
Objectives : To know characteristics tumor on lips.
Methods: Retrospective study at Sanglah hospital Denpasar during 3 years (2009-2011).
Results: In this study found 32 cases of tumors on the lip of the 6157 a new outpatients. The type of tumor that occurs the nevus were 13 cases(40,6%), granulomas of  8 cases(25%), mucocele by 8 cases (25%) and leukoplakia as many as 3 cases (9,3%). Most of the patient was dominated by 41-60 years group of age(59,3%). Men dominant than women(65,6%).Common locations are found on the lower lip mucosa of 34,3% and electricitysurgical therapy is most often done(43,7%).
Conclusion: During 3 years there were 32 cases tumors on the lips consisting of nevus, granulomas, leukoplakia and mucocele. Occurs more frequently in men and most of the 41-60 year age group. Treatment for these tumors is electricity surgical , excision and flap.
Keywords : lips tumor, retrospective study, characteristics


PENDAHULUAN
Mukosa bibir merupakan bagian penting dari tubuh manusia. Berbagai penyakit dapat terjadi di bibir, salah satunya adalah tumor. Berbagai macam tumor dapat terjadi di bibir, dari yang bersifat jinak sampai keganasan.Tumor jinak  yang dapat terjadi di bibir antara lain: nevus, aktinik cheilitis,leukoplakia,granuloma, dan lainnya1,2, Sedangkan 90% penyebab keganasan yang terjadi di  bibir adalah squamous cell carcinomas.3
        Etiologi tumor yang terjadi pada bibir multifaktorial antara lain radiasi sinar ultraviolet terutama UVB, paparan kronis terhadap rokok dan alkohol dimana Tobacco pada rokok dan alkohol secara sinergis mempunyai efek karsinogenik pada rongga mulut, infeksi virus papiloma pada manusia (Human papilloma virus) ,trauma mekanik ,inflamasi,kondisi imunosupresi dan faktor genetik. 1,2
        Brad W et al, 2002, melaporkan resiko terjadinya keganasan pada rongga mulut adalah lima sampai sembilan kali lebih banyak pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok, sebuah studi di Perancis memperlihatkan bahwa resiko pada peminum alkohol yang berat (lebih dari 100 gram alkohol perhari) memiliki tiga puluh kali lebih banyak dibandingkan yang bukan peminum alkohol. Resiko pada pasien yang merokok dan peminum alkohol adalah lebih dari seratus kali lebih banyak dibandingkan yang bukan perokok dan bukan peminum alkohol.4
        Five year survival rate berhubungan langsung dengan stadium saat diagnosis sehingga pencegahan dan deteksi awal adalah upaya yang tidak hanya untuk menurunkan insiden, tetapi juga untuk meningkatkan angka harapan hidup pada pasien. Diagnosis awal tergantung pada kejelian dokter atau pasien yang dapat mengidentifikasikan dugaan lesi atau gejala ketika masih pada tahap awal, karena kemungkinan tumor jinak akan berkembang menjadi keganasan yang bersifat sangat fatal dan berbahaya. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan histopatologik yang dapat membantu menegakkan diagnosis dan mendeteksi dini adanya tumor yang mengarah pada keganasan.1,4
        Di bawah ini kami laporkan beberapa tumor di bibir pada pasien dewasa yang datang di poliklinik penyakit Kulit dan Kelamin rumah sakit Sanglah Denpasar,Bali.
        Mengetahui profil tumor di bibir di poliklinik kulit dan kelamin rumah sakit Sanglah Denpasar periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan jenis tumor terbanyak, jenis kelamin, kelompok umur, lokasi dan tindakan yang dilakukan.


MATERI DAN METODE
Materi penelitian adalah pasien dengan tumor pada mukosa bibir yang datang ke poliklinik kulit dan kelamin rumah sakit Sanglah Denpasar sejak tahun 2009-2011. Diagnosis tumor ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang khas, kecuali pada kasus yang sulit dan kecurigaan akan keganasan dilakukan biopsi untuk pemeriksaan histopatologis. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan mengamati kembali rekam medis pasien yang sudah dipersiapkan sebelumnya.


HASIL
Jumlah kunjungan penderita baru tumor pada bibir selama januari 2009-desember 2011 sebanyak 32 penderita dari 6157 pasien baru yang berobat ke bagian kulit dan kelamin rumah sakit Sanglah Denpasar Bali, yaitu nevus sebanyak 13 penderita (40,6%), Granuloma sebanyak 8 penderita (25%), Mukocele sebanyak 8 penderita (25%) dan leukoplakia sebanyak 3 penderita (9,3%).
Kunjungan terbanyak ditemukan pada kelompok umur 41-60tahun sebanyak 19 penderita (59,3%),diikuti dengan kelompok umur > 60tahun sebanyak 7 penderita (21,8%), lalu kelompok umur 21-40 tahun sebanyak 6 penderita (18,7%) dan tidak ditemukan penderita dengan umur ≤ 20 tahun. Prevalensi kunjungan pria lebih banyak daripada wanita yaitu 21 (65,6%) penderita pria dan 11(34,3%) penderita wanita.
Berdasarkan lokasi lesi, pada bibir atas terdapat pada 9 penderita(28,1%), pada bibir bawah terdapat pada 3 penderita (9,3%), mukosa bibir atas pada 9 penderita (28,1%) dan pada mukosa bibir bawah pada 11 penderita(34,3%)


Tabel 1. Karakteristik Umum Pasien Tumor di Bibir di poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP    Sanglah Periode Januari 2009-Desember 2011
















Tabel 2. Distribusi tumor di bibir berdasarkan tindakan yang dilakukan








Tabel 2 menunjukkan distribusi tumor di bibir berdasarkan tindakan yang dilakukan, dimana tampak bahwa pada nevus sebanyak 9 penderita dilakukan tindakan flap dan pada 4 penderita dilakukan tindakan eksisi, pada

granuloma sebanyak 8 penderita dilakukan tindakan bedah listrik, pada leukoplakia sebanyak 2 penderita dilakukan tindakan eksisi dan 1 penderita dilakukan bedah listrik, sedangkan pada mukocele sebanyak 5 penderita dilakukan bedah listrik dan pada 2 penderita dilakukan eksisi dan pada 1 penderita dilakukan tindakan konservatif.


PEMBAHASAN
Berbagai jenis tumor dari yang jinak sampai keganasan dapat terjadi di bibir
Nevus merupakan jenis tumor yang paling banyak dijumpai pada bibir. Nevus adalah tumor jinak yang dapat terjadi di semua bagian kulit tubuh, hampir setiap orang memiliki nevus dan nevus yang cepat mengalami perubahan lebih beresiko untuk menjadi ganas.1,5 Terdapat berbagai macam klasifikasi nevus epidermal, berdasarkan distribusi lesi atau tipe sel predominan pada gambaran histologis dibedakan menjadi: keratinosit(nevus epidermal verukosa), glandula sebasea (nevus sebaceous), unit pilosebaseous (nevus komedonikus), kelenjar ekrin (nevus ekrin), atau kelenjar apokrin (nevus apokrin)1,6
Tumor di bibir terbanyak kedua dan ketiga adalah granuloma dan mukocele. Granuloma merupakan inflamasi akut berupa bengkak yang asimetri pada bibir atas atau lebih jarang pada bibir bawah. Mukocele merupakan tumor jinak yang tidak nyeri,berbentuk kubah dan dapat berubah menjadi papul,berwarna kebiruan, yang merupakan hasil trauma atau obstruksi dari duktus kelenjar saliva minor. Kebanyakan mukocele berukuran dari beberapa millimeter sampai lebih dari 2 sentimeter dan dapat sembuh spontan tanpa intervensi.1,7
Leukoplakia merupakan jenis tumor terbanyak keempat. Penyakit ini bersifat premaligna yang  disebabkan oleh virus Epstein Barr, kronis, gejalanya asimptomatis,bentuk bergelombang,berupa plak putih verukosa dan dapat terjadi dimanapun dalam rongga mulut, tetapi pada bibir, lidah dan dasar mulut beberapa lesi dapat menjadi ganas menjadi squamus sel karsinoma.1,7
        Prevalensi tumor di bibir terbanyak ditemukan pada usia 41-60tahun sebanyak 19 penderita dan terbanyak kedua yaitu pada usia >60tahun yaitu sebanyak 7 penderita, sesuai dengan kepustakaan dimana tumor paling banyak ditemukan pada umur diatas 40 tahun dan meningkat pada usia 60 tahun. Hal ini disebabkan karena dekade ketiga merupakan akumulasi paparan sinar ultraviolet dan faktor eksogen lainnya.1,8
        Penatalaksanaan tumor di bibir bervariasi, tergantung pada jenis dan ukuran lesi. Pada berbagai jenis nevus tindakan yang dapat dilakukan berdasarkan kosmetik pasien. Pada tipe yang inflamasi dapat menghasilkan supurasi dan nyeri, sehingga memerlukan tindakan medis atau pembedahan. Inflamasi yang terjadi dapat dikontrol dengan tazaroten atau retinoid lainnya, tacrolimus,calcipotriene dan kortikosteroid secara topikal.Pemberian keratolitik juga dapat membantu. Antibiotik secara sistemik juga dapat membantu menghilangkan infeksi atau inflamasi.Intervensi bedah seperti ekstraksi,dermabrasi, laser dan bedah eksisi memberikan hasil yang baik.6 Pada beberapa laporan kasus penatalaksanaan granuloma dengan kortikosteroid topikal dan sistemik, clofazimin, hidroksikloroquin,tetrasiklin,dapson, sulfasalazine dan thalidomide memberikan hasil yang kurang memuaskan.Leukoplakia memberikan respon yang baik dengan asiklovir atau cidofovir, retinoid topikal dan podophyllin tetapi sering timbul rekurensi.Mukocele dapat sembuh spontan dan menyembuh tanpa terapi tetapi tindakan pembedahan dapat dilakukan pada kasus yang persisten dan sering rekuren1,7 Pada pasien tumor di bibir di poliklinik kulit dan kelamin rumah sakit Sanglah, penatalaksaan yang dilakukan yaitu bedah listrik,bedah eksisi dan flap.


SIMPULAN
Telah dilakukan suatu penelitian retrospektif mengenai profil tumor di bibir di poliklinik kulit dan kelamin rumah sakit Sanglah Denpasar periode Januari 2009-Desember 2011.
Selama periode 3 tahun, dari 6157 kunjungan pasien baru terdapat 32 kasus tumor pada bibir yang terdiri dari nevus 13 kasus(40,6%), granuloma 8 kasus(25%), leukoplakia 3 kasus (9,3%) dan mucocele 8 kasus (25%). Distribusi menurut jenis kelamin lebih banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 21 kasus(65,6%). Kebanyakan mengenai kelompok umur 41-60 tahun yaitu 19 kasus(59,3%). Penatalaksanaan untuk tumor ini adalah bedah listrik, eksisi dan flap.


DAFTAR PUSTAKA
  1. Mirowski GW,Parker ER. Disorder of the oral an genital integument. In Wolff K,Goldsmith LA,Katz SI,Gilchrist BA,Paller As,Leffell DJ,eds Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine.7th ed.New York:McGraw-Hill Medical,2008,p.641-54.
  2. Burns T,Breathnach S,Cox N,Griffiths C.Disorders affecting the oral mucosa or lips.In:Rook’s Textbook of Dermatology.8th ed.Wiley-Blackwell,2010,p.69,22-69,61.
  3. George A,Sreenivasan BS,Sunil S, et al.Potentially malignant disorders of Oral Cavity.Oral and Maxillofacial Pathology journal (OMPJ).2011.p95-100
  4. Brad W,Neville. Oral Cancer and Precancerous Lesion.CA Cancer J Clin.2002;52:p.195-215
  5. James WD,Berger TG,Elston DM.Epidermal Nevi,Neoplasms,and Cysts.In:Andrews’ Diseases of The Slin Clinical Dermatology.10th ed.Saunders Elsevier2006.p633-36
  6. Thomas VD,Swanson NA,Lee KK.Benign Epithelial Tumors,Hamarthomas,and Hyperplasias.In:Wolff K,Goldsmith LA,Katz SI,Gilchrist BA,Paller AS,Leffell DJ,eds.Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine,7th ed.New York:McGraw-Hill Medical,2008,p1054-59.
  7. Wolff K,Johnson RA.Disorder of The Mouth.In: Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology.6th ed.New York:McGraw-Hill,2009,p.1028-44
  8. Chidzonga MM,Mahomva L.Squamous Cell Carcinoma of the Oral Cavity,Maxillary Antrum and Lip in a Zimbabwean Population: A Descriptive Epidemiological Study.J.Oraloncology.2005.p184-89

Tidak ada komentar:

Posting Komentar